Gambar di atas menunjukkan peristiwa penguburan Khomeini
tanggal 3 Juni 1989. Tampak di sana bahwa kafan dari mayat khomeini
tercabik-cabik oleh para fans beratnya dan peti matinya hampir terjatuh ke
tanah.
Ditinjau dari berbagai macam sisi, foto di atas jelas
keasliannya, tidak ada rekayasa. Mata orang yang cukup terlatih
dengan photo editing tentu bisa melihat keaslian foto
tersebut. Tetapi, tetap saja ada golongan tertentu yang sama sekali tidak
mempercayai keaslian foto itu.
Mereka, dengan berbagai macam dalih, berusaha
membantah dan menafikkan peristiwa dan foto di atas. Mereka menuduh ada
pihak-pihak tertentu yang sengaja merekayasa foto di atas untuk mendiskreditkan
Khomeini.
Benarkah foto di atas palsu ?
Sebetulnya sudah banyak data dan artikel dari berbagai macam
sumber yang menceritakan kekacauan peristiwa pemakaman Khomeini. Kekacauan
peristiwa itu persis tergambar seperti foto di atas.
1. Dari Wikipedia. sumber yang relatif netral yaitu link
Pada bagian “Death and Funeral” tertulis
: “3.5 million people attended his funeral.[154] Iranian officials
aborted Khomeini’s first funeral, after a large crowd stormed the funeral procession,
nearly destroying Khomeini’s wooden coffin in order to get a last glimpse of
his body. At one point, Khomeini’s body almost fell to the ground, as the crowd
attempted to grab pieces of the death shroud. The second funeral was held under
much tighter security.”
Yang terjemahannya kurang lebih : “3,5 juta orang menghadiri
pemakamannya. Pemerintah Iran membatalkan pemakaman pertama Khomeini, setelah
segerombol besar orang menyerbu prosesi pemakaman, hampir menghancurkan peti
mati kayunya agar bisa mengambil pandangan sekilas pada mayatnya. Pada satu
saat, mayat Khomeini hampir terjatuh ke tanah, selagi gerombolan tersebut
berusaha merenggut potongan kafannya. Penguburan kedua dilakukan di bawah
pengamanan yang lebih ketat”
Seharusnya artikel tadi sudah cukup menggambarkan peristiwa
kekacauan pemakaman Khomeini. Artinya, kejadian di foto tersebut adalah benar
adanya.
Akan tetapi, untuk lebih “memuaskan” golongan pemuja
Khomeini, baiklah kita lihat artikel dari sumber yang lebih “kredibel” di mata
orang syiah.
2. Berikut ini web dari Prof Ansarian DISINI Dia
adalah seorang ulama Syiah yang cukup ternama. Artinya, seharusnya umat Syiah
akan melihat bahwa artikel-artikel di webnya akan cukup kredibel.
Pada artikel di web tersebut, yang berjudul “Imam
Khomeini…The Man who probated the will of Prophets”, di paragraf
ke-2 dari terakhir tertulis : “After eleven days in a hospital for an
operation to stop internal bleeding, Imam Khomeini died of cancer on Saturday,
June 3, 1989, at the age of 89. Millions of Iranians poured out into the cities
and streets to mourn the death of the Ayatollah. Iranian officials aborted
Khomeini’s first funeral, after a large crowd stormed the procession, nearly
destroying the Imam’s wooden coffin in order to get a last glimpse of his body.
At one point, Imam Khomeini’s body actually almost fell to the ground, as the
crowd attempted to grab pieces of the death shroud. The second funeral was held
under much tighter security. Imam Khomeini’s casket was made of steel, and
heavily armed security personnel surrounded it. In accordance with Islamic
tradition, the casket was only to carry the body to the burial site. Imam
Khomeini’s funeral was the largest in history, with more than 12 million people
attending the procession.”
Di paragraf tersebut juga diceritakan peristiwa yang sama
dengan artikel wikipedia di mana segerombolan besar orang menyerbu peti mati
Khomeini, mencabik-cabik kafannya, dan peti matinya hampir saja terjatuh ke
tanah.
Diceritakan juga tentang prosesi pemakaman ke-2 di mana kali itu mayat
Khomeini ditempatkan di keranda besi yang kuat dan di bawah pengamanan yang
lebih ketat.
Agaknya, dua artikel tersebut sudah cukup untuk membuktikan
bahwa foto yang kontroversial tersebut adalah asli. Sehingga dapatlah
disimpulkan bahwa pada prosesi pemakaman Khomeini yang pertama
memang terjadi kekacauan, massa menyerbu mayat Khomeini, mencabik-cabik
kafannya, dan hampir membuat peti matinya jatuh ke tanah.
Perlu ditambahkan, sewaktu hidupnya Khomeini pernah
berfatwa: “Barangsiapa yang meninggal lalu jenazahnya jatuh dari keranda
jenazah, maka dia termasuk dari penduduk neraka.”
Dan dalam fatwanya yang lain Khomeini mengatakan; “Salah
satu dari tanda-tanda su’ul khatimah adalah jatuh dari keranda
jenazah saat akan dikuburkan.”
Dan ketika Khomeini mati, saat dia akan dikuburkan, ia tiga
kali jatuh dari keranda dan auratnya terbuka.
Peti matinya pun terbuka, serta kafan yang menutupi auratnya
ikut terbuka hingga ia terlihat telanjang, seperti terlihat dalam foto.
Allah Ta’ala hinakan jenazah Khomeini di dunia. Allah
hinakan jenazah orang yang menghina umahatul mukminin Aisyah radhiyallohu
anha, mulut kotor Khomeini pernah menyebut Aisyah lebih najis dari
anjing dan babi. Na’udzubillah min dzalik.